Kamis, 09 Agustus 2012

Menyimak


Pengertian Menyimak
Keterampilan menyimak merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang sangat esensial, sebab keterampilan menyimak merupakan dasar untuk menguasai suatu bahasa.
Anak kecil yang mulai belajar berbahasa, dimulai dengan menyimak rentetan bunyi yang didengarnya, belajar menirukan, kemudian mencoba untuk menerapkan dalam pembicaraan. Setelah masuk sekolah, anak tersebut belajar membaca dari mengenal huruf atau bunyi bahasa yang diperlihatkan oleh guru sampai pada mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kegiatan menirukan bunyi-bunyi bahasa tersebut. Pada situasi ini, anak sudah mulai menulis. Demikian seterusnya sampai anak bisa mengutarakan isi pikiran melalui bahasa lisan maupun bahasa tulisan, dan mampu memahami isi pikiran orang lain yang diungkapkan melalui bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
Pengertian menyimak menurut Tarigan adalah:
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (1987:28).
“Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya” (Tarigan, 1991:4).
“Menyimak sebagai proses mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi” (Anderson dalam Tarigan, 1987:28).
Menyimak adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu yang “masuk kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya. Menyimak adalah mendengar untuk memahami apa yang dikatakan orang lain dengan proses serius yang tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kebiasaan, refleks maupun insting. (Adnan, http://jejakkelana. wordpress.com).
Berdasarkan pendapat di atas dan dikaitkan dengan penelitian ini, maka menyimak yang dimaksud di sini adalah menyimak siaran berita radio melalui media rekaman. Jadi, menyimak siaran berita radio melalui media rekaman adalah mendengarkan dengan penuh perhatian tentang apa yang disampaikan atau terdapat dalam siaran berita radio tersebut.
Pembahasan Hakikat Menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.

Apakah yang dimaksud dengan teks informatif? Informasi itu, artinya berita, kabar, penjelas/pemberitahuan tentang suatu hal/objek tertentu. Sumber/pemberi informasi disebut informan yaitu orang yang memberikan informasi. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan teks informatif ialah teks yang memuat berita, kabar, panjelas/pemberitahuan tentang suatu hal.
Meningkatkan kemampuan menyimak




Listening in action memberikan tiga penekanan pada kegiatan menyimak. Pertama, listening in action menekankan bahwa menyimak merupakan proses aktif. Untuk menjadi penyimak yang baik, para pembelajar harus berpikir aktif selama mereka melakukan kegiatan menyimak. Dengan mengembangkan ‘sikap aktif’ dan ‘strategi aktif’ dalam memahami apa yang mereka dengar, kemampuan menyimak para pembelajar akan dan dapat meningkat. Kedua, listening in action menekankan bahwa menyimak memainkan peranan aktif dalam pembelajaran bahasa.
Menyimak dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran bahasa, baik di dalam maupun di luar kelas. Kemajuan dalam menyimak akan menjadi dasar bagi pengembangan keterampilan berbahasa lainnya. Dengan menumbuhkan kesadaran para pembelajar tentang adanya hubungan antara menyimak dengan keterampilan berbahasa lainnya, guru dapat membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan berbahasa secara menyeluruh. Ketiga, menyimak mengutamakan guru sebagai ‘peneliti’ aktif tentang pengembangan kemampuan menyimak. Guru harus berperan aktif tidak hanya dalam merencanakan dan menyiapkan berbagai aktivitas untuk para pembelajarnya, tetapi berperan aktif juga dalam memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi mereka. Guru bersama-sama para pembelajar menyelidiki bagaimana keterampilan menyimak para pembelajar berubah dan meningkat.

Dari ketiga pengertian di atas, tersurat bahwa bagi guru-guru bahasa, listening in action memiliki tiga tujuan, yaitu:
  • membantu para pembelajar mengembangkan keterampilan menyimak secara lebih aktif
  • membantu para pembelajar memanfaatkan kesempatan untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik, di dalam maupun di luar kelas
  • meningkatkan kualitas pengajaran melalui penyelidikan proses belajar menyimak dengan melibatkan para pembelajar (Rost, 1991: 3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar